2021-07-17
Pipa keruk
Pipa lumpur terutama mengacu pada pipa baja yang dilas, pipa baja yang dilas termasuk pipa baja spiral dan pipa baja jahitan lurus, prosesnya pada dasarnya adalah teknologi pengelasan busur terendam dua sisi. Pengelasan busur terendam merupakan proses pengelasan dimana busur dibakar di bawah lapisan fluks. Keunggulan inherennya berupa kualitas pengelasan yang stabil, produktivitas pengelasan yang tinggi, tidak adanya cahaya busur dan sedikit asap menjadikannya metode pengelasan utama dalam produksi bejana tekan, segmen pipa, balok dan kolom kotak, serta struktur baja penting lainnya. Pipa pipa drainase lumpur jahitan lurus memiliki keunggulan teknologi produksi sederhana, efisiensi produksi tinggi, biaya rendah dan perkembangan pesat. Pipa drainase lumpur berdiameter besar sebagian besar dilas dengan pengelasan heliks.
Selang pengerukan
Ada selang penghisap dan drainase lumpur berdiameter besar, selang pembuangan lumpur tipe flensa baja, selang pembuangan lumpur tipe flare, selang pembuangan lumpur tipe flensa bergerak dan sebagainya, di antaranya yang paling umum adalah selang penghisap lumpur dan drainase berdiameter besar. Selang hisap dan pembuangan lumpur berdiameter besar cocok untuk mengalirkan cairan hidrolik seperti alkohol, oli hidrolik, bahan bakar minyak, minyak pelumas, air, emulsi, hidrokarbon, dll., untuk mewujudkan pengangkutan cairan bertekanan tinggi atau transmisi tenaga hidrolik.
Pipa keruk berlubang
Sebagai fasilitas drainase sedimentasi (klarifikasi), pipa drainase berlubang memiliki keunggulan struktur sederhana, investasi lebih sedikit, dan konsumsi air lebih sedikit. Lubang dengan jarak yang cukup merata membuat lubang tidak mudah tersumbat, dan meningkatkan efek drainase lumpur. Dengan menetapkan persamaan diferensial aliran air lumpur pada pipa drainase lumpur berlubang dan menggunakan persamaan dasar hidrolika, diperoleh rumus garis tekanan pada pipa drainase lumpur berlubang, dan hubungan antara rasio bukaan dan keseragaman lumpur dianalisis dan ditetapkan, yang dapat memberikan landasan teoritis untuk distribusi lubang yang wajar dengan jarak yang sama.